Monday, January 17, 2011

Korban Budaya Pop, 4l4y Nation dan EGYD (ejaan gaul yang disempurnakan)

2licnx luthuw2, 4d 4n9k4x, b3zaR-Ke7il, jD p3n93nH Kt4wa eaa... Truzzz aqyu gugh B1z4 B4ca 9itcHu (ah rumitnya EGYD...)

kira-kira begini opini publik tentang 4l4y
Gaya anak muda selalu berubah disetiap masa. Gaya anak muda tahun 80an tentu berbeda jauh dengan gaya anak muda tahun 2000an. Dari tahun ke tahun tetap saja ada persamaan kawula muda ibukota maupun di daerah-daerah, mereka menjadi korban budaya pop yang digembar-gemborkan oleh media televisi maupun radio.

Mari kita ingat-ingat apa yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, ketika manyoritas kita latah dengan kata "Kasian deh lu..", "OMG", dan "capek deh.." kata yang dipopulerkan oleh Aming saat itu sontak mengawali tren. Saya tidak memungkiri pernah mengucapkan kata-kata itu dan baru-baru ini sadar kalau saya juga pernah menjadi korban budaya pop hehhehehehe..


Belum lagi soal urusan fashion, hampir semua toko di pasar selalu menjual model celana dan baju tren saat ini, serba serupa tapi tak sama. Dari tahun ke tahun selalu ada perubahan model celana, mulai dari model celana botol, super lebar ala sket, celana mlorot berpadu dengan celana boxer, celana pensil super ketat dll. Alhasil, anak muda sekarang gemar sekali memakai celana pensil yang kita anggap kekecilan atau celana yang sengaja dipakai mlorot. Ya itulah gaya dan berpredikat "gaul", tapi justru melahirkan opini miring bagi beberapa orang. 

Budaya pop memang tak terpisahkan dari peran televisi, segala sesuatu yang ada di televisi muncul para plagiat fashion, gaya hidup, dan cara pandang. Tentu saja televisi sengaja membuat arus utama dan mencoba meraup untung dari itu. jangan heran jika banyak band pendatang baru yang mendadak tenar karena lagu-lagu super melownya, menjadi bintang infotaiment, dan tren setter fashion anak muda. Padahal jika diamati betul, musik dan lirik mereka seragam, beraliran pop melayu dan tak jauh-jauh dari tema cinta.

Budaya tulis di sosial media maupun SMS muncul beberapa tulisan aneh dan tidak bisa langsung dicerna maknanya. Susunan Kalimatnya aneh dengan kata singkat atau dipanjang-panjangkan dan huruf-hurufnya besar dan kecil bercampur angka. Entah guru mana yang memperkenalkan mereka pada EGYD itu, yang jelas tulisan berciri-ciri seperti ini sangat eksis dan banyak pula penggunanya. Terutama bagi abg jaman sekarang, menulis dengan gaya itu adalah sebuah kelaziman, berasa gaul dan eksis. Untuk beberapa hal memang membuat kita jengkel karena tidak bisa memahami bahasa tulis mereka, mungkin kita termasuk orang-orang yang terlalu lemot barangkali^^.

Sekarang korban budaya pop tersebut diidentikan dengan bangsa 4l4y (baca: alay; anak layangan, anak lebay, anak melayu total) oleh beberapa orang. Menurut saya, fenomena 4l4y sangat kompleks, tidak hanya gayanya yang nyentrik, tapi juga faktor lain yang melatarbelakanginya. Dalam situs jejaring sosial fesbuk, bangsa 4l4y pun dengan mudah didiagnosa melalui, gaya tulisan mereka, pose foto: miring atas-kanan-kiri dan bibir monyong, gaya rambut dan gaya berpakaian mereka. Tidak hanya itu, biasanya mereka eksis dengan status lebay yang diperbarui mungkin tiap semenit sekali (hahahaha.. berita lebay jg neh).  

Bangsa 4l4y memang unik, over creatif dan sangat telaten menulis EGYD. Ada yang mencibir keberadaan mereka di dunia maya, namun banyak juga yang sebenarnya tak menyadari kalau dirinya menjadi bagian budaya 4l4y. Banyak pertengakaran sengit di dunia maya dan mendiskreditkan penulis 4l4y karena tulisan mereka susah dibaca dan memakan waktu lama untuk memahaminya ^^.

Tak tahu jelasnya kapan munculnya bangsa 4l4y ini, tapi yang jelas mereka punya gayanya sendiri. Mungkin terinspirasi artis-artis yang mereka kagumi dan akhirnya diadopsi abis gaya mereka atau sebenarnya ada proses 4l4yisasi terhadap muda-mudi Indonesia. Entahlah...semua terserah pada pilihan masing-masing individu mau 4l4y atau jablay... hehhehe

salam alay,

2 comments:

  1. semoga saya dijauhkan dari kecenderungan menjadi alay.... he he he

    ReplyDelete
  2. amin, hahaha
    apa jadinya negeri ini kalau bangsa alay mendominasi yaa..
    menkominfo-nya aj sudah alay, ketua PSSI alay juga..hwahahha

    ReplyDelete

toelis komentarmu