Monday, January 31, 2011

Membuat Pupuk Cair

warga bergotong royong membuat bak penampungan kencing sapi
(foto: forumwarga.net)
Dunia pertanian samasekali asing bagi saya, meski saya dibesarkan di keluarga petani -kakek dan buyut saya petani- tak banyak membuat saya tahu banyak soal cara bertani. Sejak kecil saya tidak akrab dengan sawah dan kebun. Jadinya ya seperti ini, pengetahuan saya NOL besar soal merawat tanaman. Untungnya saya masih punya kesempatan untuk belajar bersama petani di Dusun Treko Sawangan Magelang. 

Selama ini mereka selalu membeli pupuk cair yang per setengah liternya dihargai 35 ribu rupiah. Dari kang Muhidin, petani Dusun Wonolelo, saya baru tahu ternyata pupuk cair tersebut berasal dari urin sapi alias kencing sapi yang dikemas. Olalala... sebenarnya itu semua bisa didapat dari kandang-kandang ternak warga setempat, gratisss -cringg**.

Saturday, January 22, 2011

Menjelajahi Malang #Part1

Tanah lot-nya Jawa

Sebenarnya saya sudah menyadari bahwa saya terlalu asing menapakkan kaki di kabupaten kelahiran saya ini. Banyak tempat-tempat yang belum terjamah, hanya melihatnya lewat foto dan mengira-ngira dari cerita teman yang pernah berkunjung. Sebut saja pantai Balekambang, Masjid yang disebut "tiban", petirtaan Watugede, dan stupa Sumberawan. Mungkin tak banyak kawan yang berminat "mbolang" untuk sekedar tahu meredam penasaran dan menelusuri sejarah atau iklim orang-orang malang yang terlalu metroplitan?

Bulan lalu, saya dan mbak Hilya berkesempatan berkunjung ke Malang. -menyelam sambil minum air-Tanpa pikir panjang langsung saja kita tentukan spot wisata: Pantai Ngliyep, Balekambang dengan tanah lotnya, Masjid Tiban dan Singosari. Hari Pertama di Malang, sekitar jam 10 siang kami bertolak ke arah selatan menggunakan motor (pinjaman**). Tugas utama kami memastikan lokasi pelatihan di daerah Desa Kedungsalam. Sepanjang perjalanan menaiki jalanan gunung, kami disuguhi dengan pemandangan cantik, Gunung Kawi, waduk Karangkates, dan hamparan tanaman menghijau  dari ketinggian. Waw... ternyata saya mempunyai daerah begitu elok.

Monday, January 17, 2011

Korban Budaya Pop, 4l4y Nation dan EGYD (ejaan gaul yang disempurnakan)

2licnx luthuw2, 4d 4n9k4x, b3zaR-Ke7il, jD p3n93nH Kt4wa eaa... Truzzz aqyu gugh B1z4 B4ca 9itcHu (ah rumitnya EGYD...)

kira-kira begini opini publik tentang 4l4y
Gaya anak muda selalu berubah disetiap masa. Gaya anak muda tahun 80an tentu berbeda jauh dengan gaya anak muda tahun 2000an. Dari tahun ke tahun tetap saja ada persamaan kawula muda ibukota maupun di daerah-daerah, mereka menjadi korban budaya pop yang digembar-gemborkan oleh media televisi maupun radio.

Mari kita ingat-ingat apa yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, ketika manyoritas kita latah dengan kata "Kasian deh lu..", "OMG", dan "capek deh.." kata yang dipopulerkan oleh Aming saat itu sontak mengawali tren. Saya tidak memungkiri pernah mengucapkan kata-kata itu dan baru-baru ini sadar kalau saya juga pernah menjadi korban budaya pop hehhehehehe..