Tuesday, October 5, 2010

Keadilan Bagi Kami......

Jangan harap keadilan ada untuk rakyat kecil yang tak punya, keadilan hanya tersedia untuk orang yang berkantong tebal.

Sekali aku mengalaminya, dan ternyata bukan hanya aku saja yang pernah mengalaminya, mungkin juga dialami oleh sebagian besar rakyat negeri ini. Suatu waktu, aku kehilangan sebuah laptop di sela-sela jam kuliahku. Bukan saja laptopnya yang berharga tapi juga data-data yang tersimpan dalam laptop. Saking paniknya dan tak ada satupun orang yang bisa aku mintai pertolongan, aku terjerumus pada hala yang bodoh dan sia-sia: Lapor polisi.


Yup, tindakan bodohku adalah lapor polisi, karena aku sebelumnya tahu bahwa aku bukan siapa-siapa, bukan anak pejabat-konglomerat. Tak punya banyak uang, padahal aku tahu polisi tak mau jalan kalau tak ada uang. Alasannya :mereka tak punya anggaran untuk menuntaskan semua itu. Padahal kasus sepertiku juga belum tentu bisa mereka tuntaskan. Sudah membuang uang banyak, barang tak kembali... sudah jatuh tertimpa tangga itu namanya. Dan kalaupun mereka berhasil menangkap pelakunya, toh barangnya tak mungkin kembali, menjadi barang bukti dulu alasannya. Tapi setelah proses persidangan tak tahu juga barangnya kemana. Solusi yang tepat jika mengalami kejadian yang serupa adalah ikhlas.

Soal barang bukti yang tak pernah kembali ke pemiliknya, aku tahu kemana larinya: Ke kantong para polisi lagi. Ingatanku kembali pada sebuah keluarga yang anak dan bapaknya berprofesi polisi. "kok banyak banget HP-nya te..?" tanyaku. "iya, ini HP-nya penjahat yang lg disita si B (anaknya)." Seketika nalarku berjalan kearah yang mungkin benar, bukannya segala bentuk barang sitaan Narapidana ada tempat khusus penyimpanan, bukan disimpan ditangan masing-masing oknum yang memeriksa?? jelas ada penyelewengan disini. Dilain sisi, aku memikirkan hak si napi, barang-barang miliknya yang tidak terkait pencurian adalah haknya. Rupanya penegak hukum masih berlaku sama, mewariskan turun temurun menghilangkan hak individu. Seperti zaman orang yang dituduh PKI di hilangkan haknya, tidak hanya materi tapi juga hidupnya keseluruhan.

"Kami siap melayani anda", hanya kata pemanis di markas itu.

Sumber gambar: http://news.okezone.com/view/2009/07/31/1/3390/pos-polisi-baru

1 comment:

  1. betul banget.. kapan Polisi g kemaruk yaa..?

    ReplyDelete

toelis komentarmu