Wednesday, December 19, 2012

Dua Buku Petualang


Selimut Debu karya Agustinus Wibowo dan Two Travel Tales yang ditulis Ade Nastiti benar-benar menambah semangat saya untuk berpetualang menjejaki tanah batas-batas negara lain. Dengan kondisi saya sekarang ini, kedua buku itu menambah dorongan diri saya untuk terus belajar dan mewujudkan impian saya untuk keliling dunia.

Kedua buku ini saya pinjam dari Noval Maliki, karena hari-hari sebelumnya saya sudah mengelilingi deretan kios buku di soping dengan hasil nihil. Sebenarnya saya tak sengaja mampir ke kosnya karena mengantar pujaan hatinya pulang sekembalinya kami dari Museum Ullen Sentalu di Kaliurang. Dan ternyata Tuhan Maha pemurah, Ia mempertemukanku dengan buku yang selama ini saya cari. Sekumpulan cerita yang bisa membawa saya menjelajah hanya dengan imajinasi.

***
Selimut Debu: Kumpulan cerita "khaak"

Afganistan, mungkin bukan destinasi wisata yang oke untuk dikunjungi. Ranjau darat dan teror berkepanjangan akibat perang memperburuk citra Afganistan sebagai destinasi wisata. Lain halnya bagi Agustinus Wbowo, si penulis Selimut Debu, Afganistan adalah tanah impian yang harus dilihat dari dekat. Hanya berbekal panduan wisata tentang Afganistan yang ditulis tahun 70-an ia menjelajahi Afganistan dan batas-batas negara.

Selimut Debu bukan sekedar buku panduan perjalanan, namun gambaran keseluruhan Afganistan yang dilihat, dirasakan dengan hikmat oleh penulis. Cerita tentang negara debu dan orang-orang yang hidup bersama debu.

***
Two Travel Tales: cerita dari India dan Nepal

Saya sedikit terkaget-kaget dengan cerita Ade tentang India yang penuh dengan bangunan epik peninggalan masa silam. Saya juga tak menyangka kalau India juga punya musim dingin yang bisa merontokkan tulang-tulang. India yang saya dengar hanyalah negeri kumuh dan miskin, tapi melalui cerita Ade dalam buku mampu merubah pandangan saya tentang India. Keragaman budaya dan agama, tempat-tempat sejarah, dan orang-orangnya.

Sayang sekali cerita tentang perjalanan di Nepal sangat kurang porsinya dibanding dengan India. Padahal saya sangat berharap banyak menemukan cerita tentang Nepal dari buku ini. Mungkin suatu saat sayalah sendiri yang harus datang dan melihat Nepal dari dekat :)

No comments:

Post a Comment

toelis komentarmu