Sedikit norak memang, tiba-tiba saya teramat sangat ingin berfoto bersama tulisan 5UKAB di rumah kontrakan "masyarakat bawah pohon" setelah berkenalan dengan @sukab_ di twiterland. Demi tulisan itu pula saya merelakan waktu istirahat sore yang cuma sejumput.Bertandang ke rumah para penyair lalu menikmati senja di rel kereta dan meluncur makan di angkringan dekat rel yang tersohor itu.
Sore lalu saya langsung membuat janji dengan Fathoni, salah satu kritikus syair penghuni kontrakan dimana Sukab berada. Sepulang dari tugas "menjaga" saya langsung meluncur ke kontrakan. Sial! saya teringat kalau batrai kamera saya menipis. Terpaksa saya harus kembali ke kos mengambil batrai lalu mengejar Sukab dan senja.
Tentu saja #27Mei 6
tahun lalu bukan hari bahagia bagi masyarakat Jogja, banyak yang kehilangan
anggota keluarganya, rumah dan segala macam harta benda. Jogja lumpuh total,
hanya berisi ratapan kesedihan dan puing-puing. Semua aliran listrik padam, tak
ada suara nyinyir televisi, hanya ada suara siaran radio dan raungan sirine
ambulance yang hilir mudik di jalanan Jogja.
Lalu sedang apa saya
saat gempa jogja? -pasir waktu membawa ke dalam ingatan 6 tahun silam,
mengenang 51 detik yang mematikan. Saya tinggal di Sapen, sebelah barat SD
Muhamadiya persis. Saya dan Fahim menghunii kamar lantai 2 paling ujung depan.
Ketika itu saya masih semester 2, sedang mempersiapkan ujian di hari Senin
lusanya. Pagi setelah subuh saya tidak kembali menarik selimut seperti
hari-hari sebelumnya. Untungnya, ada kekuatan lain yang mendorong saya untuk
mengambil buku bacaan filsafat Islam lalu menuju lorong depan televisi
bertengger, lurus dengan tangga.
Pantai Gua Cemara namanya, pantai berpasir hitam di pesisir selatan Jogja. Sebelah timur Pantai Kwaru, dekat menara mercusuar. Kami tak sengaja mengunjungi pantai ini. Oh ternyata, pantai ini menyimpan sepotong senja yang indah. Senja terindah yang pernah saya saksikan.
Sore itu resah (bahasa popnya “galau”) sedang melanda, tiba-tiba saja saya layangkan pesan pendek ke Fajar, sahabat baikku. “Ayo ke pantai.. liat sunset, lagi suntuk!” dan ajakan pun bersambut. Diantara waktu yang mepet untuk menghantar senja dan jarak yang lumayan, kami tekadkan untuk berangkat. Seperti mengiyakan ajakan spontan ke warung makan atau warung kopi. Tanpa repot-repot membawa bekal atau mempersiapkan apapun.
Dua teman saya baru-baru ini putus dengan pacar. Kemudian mereka membuka kotak pandora dan membagi isinya di blog. Ahay.. saya juga ingin membagi isi kotak pandora saya. temanya sama; tentang sebuah hubungan yang kadaluarsa.
Satu hal yang sering membuat saya sesak dan merasa terus-terusan dilecehkan. Begini ceritanya... saya dulu pernah menyelingkuhi pacar demi laki-laki ini. Hari ini saya mengakuinya sebagai sebuah pelajaran, sebuah karma, buah dari kesalahan yang dulu pernah saya lakukan dengan gelap mata.