Friday, April 1, 2011

Sejenak Bernostalgia di Parakan

Pecinan di Jl. Bambu runcing
Siang hari udara di Parakan masih segar, panas terik tak begitu terasa. Mungkin karena letaknya yang berada di bawah kaki gunung Sindoro-Sumbing. Aktifitas di pasar kayu di siang hari masih ramai, riuh rendah bersama suara kemerincing andong yang berlalu-lalang.

Dahulu, Parakan adalah pusat pemerintahan kabupaten Manoreh pada jaman kolonial Hindia Belanda. Semasa Kolonial Belanda, kota ini memegang peranan penting sebagai wilayah perkebunan, penghasil tembakau dan pusat administrasi. Jauh sebelum itu, Parakan adalah pusat peradaban pada masa kerajaan Mataram kuno. Sisa kejayaan Mataram Kuno  kini menyisakan bangunan candi Hindu di Dusun Pringapus, Gondosuli, dan jejak pemukiman Mataram kuno di Liyangan.