Friday, March 5, 2010

Bersepeda ke Candi Senja



Apa yang menarik dari hari yang dilalui terik matahari? saat senja, matahari terbenam tentunya. Yup, sore itu, kamis 4 Maret, jalan-jalan bersepeda santai (padahal capek juga sih.. hehehe) menuju kawasan candi Ratu Boko. Peserta nggowesnya cuma diriku dan salah satu temanQ. Perjalanan kita mulai dari Timoho, JEC, STTNas, dan blusukan di jalan belakang bandara AdiSucipto. Maksud hati ingin memotong jalan biar gak kejahuan, eh.. malah jauh muter-muter ga karuan. Esok, bagi teman-teman yang ingin menikmati sunset bersepeda ke candi senja (Ijo, Banyunibo, Barong, dan ratu boko) lebih baik ikuti saja arah Jl.Solo ^_^. Pelajaran memang mahal boo...

Sesampai kawasan Ratu Boko, niat awal ingin berkunjung ke candi Ijo. kata orang lebih bagus sunsetnya. setelah kita ikuti papan penunjuk arahnya, OMG... ternyata setelah kita tanya-tanya ke warga setempat candi ijo berada di atas bukit dan jalanan menanjak sekitar dua kilo lagi. Akhirnya kita menyerah deh mengingat kondisi kaki yang udah gak karuan rasanya. Kita balik haluan menuju candi Banyunibo, e..alah.. ternyata dari jalan candinya sudah terlihat keemasan disepuh senja.

Untuk masuk candi ini dikenakan biaya retribusi Cring** 2000 per-orang, dan kalau ingin memiliki brosur tentang candi ini dikenakan biaya tambahan Cring** 1000 aja ko'.Memasuki areal candi banyunibo, terlihat satu candi induk yang utuh dan enam reruntuhan candi perwara, salah satunya berbentuk stupa. Pada bangunan induk, sekilas mirip dengan bangunan candi Plaosan, ada jendela-jendela dan pahatan relief. Setelah puas melihat sekeliling candi, langsung saja kita mencari tempat terbaik untuk mengahantar matahari terbenam. karena hari itu cerah tak berawan matahari bulat sempurna. sayang sekali kami tak membawa kamera untuk sekedar mendokumentasikan momen ini. syukurlah ada mas Sulistiyanto, wartawan Merapi yang sudi kita repotkan ^_^, terima kasih ya mas.

Seusai matahari tak terlihat lagi, kita langsung tancap ke candi barong yang tak jauh dari situ. Jalanan menanjak lagi, menaiki bukit, kita putuskan untuk berjalan kaki saja tanpa sepeda. Sepeda kita titipkan di rumah warga. Ngos..ngosan juga, melewati hutan dan sawah tadah hujan. Hmmm..candi barong ternyata hampir serupa dengan bangunan Ratu Boko. Sayang kami tak menemukan papan informasi dari candi ini. Hari mulai gelap, dari ketinggian candi, lampu-lampu jogja mulai bersinar...indah sekali kawan.

Nb; foto candi diambil dari http://puteraboko.wordpress.com

5 comments:

  1. kalau baca tulisanya.saya usul judulnya "Senja di Candi BAnyunibo".trims

    ReplyDelete
  2. Terimaksih usulannya, tapi maaf aq lebih suka menyebutnya candi senja. ^_^

    ReplyDelete
  3. oke.thkas responnya.hanya usul saja.tapi kok tuisanya berubah

    ReplyDelete
  4. iya.. aq rubah karena beberapa permintaan teman yang tidak mw disebut namanya dan ditampilkan fotonya. terima kasih

    ReplyDelete
  5. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete

toelis komentarmu