

rute perjalanan kita kali ini tidak melewati jalan yang biasanya ditempuh alias mblusuk-mblusuk menyusuri jalan kampung meski tetap membayar retribusi masuk candi. Ternyata ratu boko tidak terlalu jauh dari rumah dosenku, Pak Mansur (tengkyu pak ^_^), setidaknya tidak perlu jalan jauh muter-muter. Yup, setelah mengira-ngira jalan menuju bukit dan mengikuti arah papan penunjuk jalan. "deng...deng.." ternyata langsung menuju loket masuk. "Taraaaa..." biaya yang harus dikeluarkan per-orang adalah IDR 12.000 cring** plus parkir motor tentunya (sebenaranya ada jalan tikus yang tidak melewati loket masuk, tapi males ah...).
Jalanan menuju Ratu Boko masih naik yah kira-kira setengah kilo dari loket masuk (ihh... lebayy). dari kejauahan sudah terlihat gerbang pintu masuk menuju keraton. Benar-benar elok, cocok bagi para penggila foto (akhir-akhir ini aq jg masuk dlm kategori ini, ^_^). setelah puas berfoto ria, langsung saja menyelusuri keseluruhan bagian keraton, mulai kanan ada alun-alun mini, pendopo keraton keputren yang ada kolam-kolam penampungan airnya dan memutar balik lagi menuju candi pembakaran yang ada sumur tuanya. konon sumur ini mengandung misteri (kata brosurnya sih) percaya gak percaya harus percaya deh.....
Di

No comments:
Post a Comment
toelis komentarmu